World Health Organization Apresiasi Capaian UHC di Indonesia

saranginews.com, JAKARTA – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memuji pencapaian cakupan kesehatan universal (UHC) yang dicapai Indonesia dalam waktu kurang dari sepuluh tahun.

Pencapaian ini merupakan bukti nyata komitmen negara dalam menjamin akses layanan kesehatan yang berkualitas dan terjangkau bagi seluruh masyarakat Indonesia.

Baca juga: Cara Bayar Iuran BPJS Kesehatan Pakai Aplikasi BRImo, Super Mudah dan Cepat!

Gufron Mukti, Kepala Eksekutif BPJS Kesehatan, mengatakan Skema Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) mengalami perkembangan pesat sejak diluncurkan pada tahun 2014.

Hingga 1 Mei 2024, jumlah peserta program JKN telah mencapai lebih dari 272 juta orang atau sekitar 97,27% dari total penduduk Indonesia.

Baca juga: Terus Tampilkan Inovasi Berbasis Digital, BPJS Kesehatan Cetak Skor di Awal Tahun

Keberhasilan ini memberikan dampak yang signifikan bagi masyarakat, terutama dalam hal aksesibilitas terhadap layanan kesehatan dan mengurangi beban keuangan dalam menerima layanan kesehatan.

“Salah satu kunci utama keberhasilan UHC di Indonesia adalah hadirnya program JKN yang dikelola oleh BPJS Kesehatan. Program ini terbukti efektif memberikan akses layanan kesehatan berkualitas bagi seluruh masyarakat di Indonesia,” kata Goferon.

Baca Juga: Ayo Mampir ke Halaman Mudik BPJS Kesehatan di Rest Area 88A Banyak Fiturnya

Dikatakannya, sistem kesehatan yang diterapkan di Indonesia sangat penting untuk menuju jaminan kesehatan semesta.

Sebab, pencapaian ini tidak hanya menjamin akses terhadap layanan kesehatan bagi semua orang, namun juga layanan berkualitas dan terjangkau.

“Ini melibatkan pendekatan holistik, yang mencakup layanan promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif, yang harus tersedia kapan pun dan di mana pun diperlukan,” tambah Goferon.

Menurutnya, keberhasilan Indonesia mencapai UHC juga tidak lepas dari peran Organisasi Kesehatan Dunia.

Menurutnya, WHO juga turut berkontribusi memberikan informasi yang membangun guna menyempurnakan program JKN yang fokus pada pencapaian UHC.

Selain itu, Organisasi Kesehatan Dunia juga berkontribusi dalam pertukaran pengalaman di tanah air dan memberikan informasi untuk perencanaan pelayanan kesehatan Indonesia di masa depan.

Untuk lebih memahami dinamika kesehatan, WHO Indonesia menyumbangkan kajian komprehensif untuk mengkaji rencana pelaksanaan program JKN dengan penekanan pada akses layanan kesehatan, kualitas layanan, dan pembiayaan.

WHO Indonesia aktif berbagi informasi dan pengalaman dengan negara lain mengenai pengadaan strategis layanan kesehatan.

Kedepannya, Organisasi Kesehatan Dunia juga berencana melakukan analisis yang bertujuan untuk mengembangkan solusi hingga memberikan rekomendasi sesuai kebutuhan kesehatan di Indonesia.

“Hal ini menjadikan Indonesia salah satu negara yang paling cepat menuju UHC. Oleh karena itu, banyak negara yang tertarik untuk mengetahui bagaimana Indonesia mengelola program JKN melalui BPJS Kesehatan sehingga bisa mencapai gelar UHC dalam waktu kurang dari 10 tahun.” Gofron menjelaskan.

Strategi BPJS Kesehatan tidak berhenti sampai disitu saja, BPJS Kesehatan juga melakukan langkah inovatif untuk meningkatkan kualitas layanan kesehatan melalui transformasi digital.

Gufron mengatakan berbagai inovasi berbasis digital juga diperkenalkan melalui aplikasi mobile JKN yang memungkinkan peserta mengakses informasi dan layanan kesehatan secara lebih efektif dan efisien.

“Peserta JKN tidak perlu antri di fasilitas kesehatan karena dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja melalui fasilitas jalur online. Ada pula i-care JKN yang dapat memudahkan peserta JKN dan dokter dalam mengakses riwayat kunjungan peserta JKN. .Periode 12 bulan” di akhir, sehingga peserta ini bisa mendapatkan pelayanan yang cepat dan akurat dari dokter,” jelas Gufron (jpnn).

Baca artikel lainnya… Ivanhoe NasDem: Tidak boleh ada diskriminasi terhadap peserta BPJS kesehatan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *